JAKARTA – Salah satu bentuk edukasi Majelis Ulama Indonesia dalam menjelang Pemilu 2024 adalah dengan melakukan edukasi politik keummatan dan kebangsaan.
MUI yang memiliki tugas sebagai pelayan dan penjaga umat, berharap kaum muslim dapat memiliki pemimpin yang sesuai dengan tuntunan Islam.
“Memilih pemimpin (nashbu al imam) dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah dan imarah dalam kehidupan bersama,” kata Kiyai Cholil Nafis dalam videonya yang diterima oleh mediauzr, Selasa (9/1/2024).
Kiyai Cholil juga menjelaskan bahwa imamah dan imarah dalam Islam menghajatkan syarat-syarat sesuai dengan ketentuan agama agar terwujud kemaslahatan dalam masyarakat.
“Pemilihan pemimpin dalam pandangan Islam adalah upaya untuk memilih pemimpin atau wakil yang memenuhi syarat-syarat ideal bagi terwujudnya cita-cita bersama sesuai dengan aspirasi umat dan kepentingan bangsa,” ujarnya.
“Memilih pemimpin yang beriman dan bertakwa, jujur (siddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam hukumnya adalah wajib,” tambahnya.
Ketua MUI tersebut menegaskan bahwa umat Islam dianjurkan untuk memilih pemimpin dan wakil-wakilnya yang mampu mengemban tugas amar ma’ruf nahi munkar.
“Memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana disebutkan dalam butir 4 (empat) atau sengaja tidak memilih padahal ada calon yang memenuhi syarat hukumnya adalah haram,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang lain sebagaimana dilansir dari situs resminya zaitunrasmin.id, Wantim MUI Kiyai Zaitun menekankan, wajib bagi para ulama untuk memberikan edukasi tentang politik keumatan dan kebangsaan. Untuk memilih pemimpin yang memenuhi kriteria berdasarkan fatwa-fatwa ulama.
“Ada banyak ayat dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat tentang syarat kepemimpinan itu diserahkan kepada siapa. Dalam ayat ini (Al-Maidah 55) minimal tiga sudah disebut kriteria orang beriman. Apa itu? Mereka yang menegakkan sholat, menunaikan zakat dan tunduk kepada aturan Allah SWT. Kalau mau gampang-gampang, gimana kalau mencari pemimpin. Ya dia tentu orang Islam, yang beriman bukan sekedar pengakuan. Salah satu tandanya dia sholat, menjaga sholat lima waktu. Menunaikan zakat dan tunduk atau patuh dan menerima aturan-aturan Allah SWT,” tuturnya.
Laporan: Media UZR
Trimakasih ustadz sudah bisa mmberikan pencerahan